Jika kau jadi aku, beginilah rasanya.
Cermin saja enggan menatap bayanganku, begitupun aku.
Langit cerah adalah lawanku, lantas awan hitam malah jadi sahabatku.
Keramaian adalah kebencianku, namun kesepianlah yang memelukku.
Bagaimana bisa aku berlari, jika mereka terus memojokkanku.
Bagaimana bisa aku bermimpi, jika mereka tlah merasuki malamku.
Hahaha !
Tertawalah, karena kedua tangan untuk menutup telinga saja aku tak punya.
Hahaha !
Menarilah, tersenyumlah dan lihatlah airmataku jatuh ke tanah.