Kamis, 19 Maret 2015



Putih Palsu
Puaskah kau tertawa?  Puaskah kau bicara?
Tertawalah ! Selagi bisa kamu menertawakanku
Apa tak cukup pandangan hinaan itu tertuju padaku?
Bahkan kata cela pun tak henti terucap

Mata itu, selalu mendongak keatas
Tak lelahkah kau merendahkan orang lain?
Selaras cahaya kau tebarkan pesona
Anggap remeh mereka, pandang sebelah mata
 

Hidup ini nyata, apa adanya
Bila kau punya hati mungkin kau tau sendiri
Sekarang memang kau berada diatas, tapi roda berputar, kawan
Bila saatnya nanti, kau bisa lihat sendiri
Aku yang dulu kau hina, akan menggenggam dunia

Kilauan palsu mu akan memudar, redup
Berganti warna suram, hasil kesombonganmu dulu


Slayer Kuning
Jika ku lihat bintang, aku ingat pancaran matamu
Jika ku lihat bulan, sebagian cahayanya ada padamu
Kau tau, apa itu gila?
Gila itu aku, gila karenamu
Bodoh, iya aku bodoh
Karena tak mungkin kerikil kecil sepertiku
Dapat menggapai indahnya bintang sepertimu    


Namamu saja aku tak tau, apalagi isi hatimu
Taukah kamu disetiap langkahmu, ku perhatikan
Taukah kamu disetiap senyummu, ku kagumi wajahmu

Dan aku hanya mengagumimu dalam diam
Aku hanya memandangimu dari jauh
Karena membuka rahasiamu saja sulit
Apalagi membuka isi hatimu


Ini bukan rayuan gombal
Ini hanyalah harmonisasi dari perasaan hati
Yang takkan mungkin terealisasi