Bagai malam sunyi wajahmu tenang
Andai ku dapat melihatmu lebih dekat
Haruskah ku hanya terdiam?
Angan ku beradu dengan logika
Udara membisikkan rayuan halus
Diam, aku hanya terdiam dengar bisikkan
Dalam diam ku meratap, haru, sesak, gelap
Inilah rasa galau yang orang sering katakan
Namun rasa ini tak pernah kau hiraukan
Haruskah ku berteriak memanggil namamu dalam doa?
Aliran darah ini melantunkan melodi sedih
Sedih karna cintamu tak teraih
Angkuhmu hilangkan cahaya harapan
Namun aku tetap meratap penuh harap
Aku tak peduli walau kau terus menjauh
Langkahmu bagai alunan denting jam yang menemaniku
Bisakah kau rasakan perihnya jatuh cinta?
Ingin ku tunjukkan padamu rasa sakit itu
Sendu matamu gambarkan ketenangan, namun
Rintih tangisku takkan kau dengar
Inilah anugerah yang Tuhan titipkan
Anugerah karna aku tetap bertahan dalam tangis
Sedih yang tak kau pedulikan malah menjadi kekuatan
Sehingga aku tetap tersenyum di hadapanmu
Enggan ku membuang rasa sakit ini
Gurauan orang pun tlah ku abaikan
Agar aku tetap dapat bertahan dalam rasa ini, dan
Faktanya, kau takkan bisa ku miliki
Tidak ada komentar:
Posting Komentar