Bibir mungil yang selalu berucap celotehan penuh warna
Rambut
hitam lurus halus yang selalu wangi menyapa
Ada
keistimewaan disetiap bentuk wajahnya
Mata
itu, selalu bercahaya saat tertawa bahkan saat menangis
Tiap
kusapa dia, lantas dia menyebut namaku dengan cadelnya
Ia
adalah yang selalu kusuka bahkan sejak ia masih bayi, saat sedang lucu-lucunya
Namun
tiga tahun kami sempat terpisah karena keadaan
Oh
Tuhan, saat ku kembali ternyata ia sudah besar
Pada
ulang tahunnya beberapa waktu lalu, aku melihatnya menjadi semakin tampan
Raut
wajahnya masih menunjukkan kepolosan
Aku
tak tahan pada kerinduan akan semua gelayut manjanya yang mengesankan
Mengembalikan
mimpi andaikan ku punya adik sepertinya yang menggemaskan
Untuk
saat ini aku hanya bisa menahan kerinduan diantara keterbatasan keadaan
Dede
bayi ku yang akan tetap selalu begitu panggilanku nanti kepadanya
Aku
disini rindu pada senyumnya, suaranya, jailnya ia yang dulu sering menelponku namun
diam seribu kata

Tidak ada komentar:
Posting Komentar