Berjalan aku tapaki kenangan
Kenangan indah lima tahun silam
Waktu itu masih belasan usia ku, begitu pula dengan mu
Kita liar, nakal, tak terkendalikan
Kita melangkah kemanapun angin menampar
Kita nikmati kerasnya kehidupan
Keluargamu yang dulu sakitimu, begitu pula aku
Kita alami hal yang sama
Bukan broken home kita hanya terabaikan
Sampai cinta hadir diantara kita ketika semua terasa manis adanya
Kau yang tak pernah malu mengajakku kemanapun tertuju
Mereka menatapku, namun kau tetap genggam erat tanganku
Tak ada malu tak ada ragu
Kau pernah menggendongku saat kita lelah tersesat di pantai itu
Beberapa tempat pernah kita datangi
Meninggalkan jejak dan kenangan
Kau tulis tanggal dan nama kita
Satu tahun tiga bulan, mengapa hanya sebentar
Alasan jarak kau tinggalkan aku dikehampaan
Aku tau kau masih sayang
Namun tetap kau tinggalkan
Cerita kita yang kini hanya menjadi sebuah cerita
Ingin ku tampar kau dan bertanya mengapa
Aku sakit dan kesepian
Disana kau temukan kesenangan
Kita terlupakan dan tak pernah meradang
Tenang aku hilang
Namun sekarang ditengah hujan wajahmu kembali datang
Apa kabar Tangerang? Jauhkah untuk ke Jakarta?
Apa masih ada sedikit kerinduan
Aku tak berharap hanya ingin mengenang
Kita sempurna dan saling menyempurnakan
Kau ajarkan aku berdiri ditengah keterbatasan
Kau bilang hanya mental yang jadi urusan
Setelah aku kuat malah kau tinggalkan
Terimakasih untuk semua kenangan yang kau berikan
Setidaknya aku pernah merasakan cinta yang tulus tanpa peduli apa kata orang
Terimakasih karna kau menerimaku apa adanya
Aku sekarang mengingatmu dalam hujan dan keheningan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar