Sabtu, 26 November 2016

Jalan ditempat


Melintasi sebuah jalan yang pernah dilewati
Aku berdiri ditengah gelapnya malam sendirian
Memulung sisa-sisa kenangan kita
Kita?
Ternyata sama saja seperti kemarin
Ku kira antara kau dan aku ada kita
Ternyata sama saja seperti kemarin

Ini bukan salahmu, ini salahku
Aku masih bodoh, kecil, labil
Keegoisan ku kalahkan cintamu
Aku yang berjalan mundur, menjauh
Ku kira kau tetap sama, tapi kau lelah
Kini kau lelah, berjalan mundur, menjauh
Tadinya aku yang meninggalkanmu, sekarang aku kesepian
Biarlah

Menyesali sisa-sisa memang tak ada guna
Ku kira kau takkan pernah berubah
Ada apa? Bukankah kita masih jadi sebagai teman?
Aku memilihmu, namun sebagai teman
Hatiku tlah terikat, sayangnya bukan padamu
Aku tau kamu sayang aku, apa benar?
Aku tau kamu suka, apa iya?

Terlalu banyak pertanyaan dan kekhawatiran yang tak beralasan
Kemudian kau menghindar seiring berubahnya keadaan
Aku yang salah
Cinta. Apa benar rasa itu ada?
Tadinya keraguanku musnah
Namun tiba-tiba hatiku berbalik arah
Cinta. Apa benar rasa itu untukku?

Untukmu yang nyaris sempurna, bahkan memang sempurna
Aku tak pantas untukmu
Jangan persulit dirimu dengan miliki wanita seperti aku
Pergilah. Kau akan temukan bahagia
Percayalah aku merasa kehilangan
Senyum, tawa, dan suara mu masih lekat ditelinga
Mata itu yang tak pernah berdusta, aku suka

Untukmu yang selalu terlihat sempurna
Jangan cintai wanita sepertiku
Maaf jika aku melukaimu, karna aku tak ingin terluka
Lagi
Belum cukup rasanya aku masih ingin bersamamu
Namun cinta, kamu terlalu sempurna
Jika kita terus bersama, percayalah tak akan bisa

Karena nantinya hubungan kita hanya jalan ditempat
Melangkah tapi diam
Berjalan tapi berhenti
Maka pergilah, keraguan itu kini ada
Maafkan aku karna ku tak pantas untukmu
Terimakasih
Untukmu yang selalu terlihat sempurna

2 komentar: